Program Ini akan dilakukan di desa Saloya, Oti dan Marana Kab. Donggala, Palu
“Kakek itu namanya Tandilemba. Usianya nyaris satu abad. Hidupnya sebatang kara. Keadaannya pun sudah pikun. Semenjak rumahnya hancur karena gempa, kegiatannya hanya duduk untuk memasak di depan tungku. Sesekali ia menjadi buruh tani”
Kisah Kakek Tandilemba hanya sebagian kecil dari kisah yang tersisa dari tragedi gempa di Palu dan Donggala setahun silam.
Gempa 7,7 SR yang mengguncang Palu dan Donggala menyisakan banyak kesedihan di dalamnya. Apalagi, tragedi tersebut membuat sebagian besar masyarakat Palu dan Donggala kehilangan tempat tinggalnya dan terpaksa hidup di dalam tenda pengungsian setahun terakhir.
Sahabat, mari bantu Kakek Tandilemba dan banyak korban gempa lainnya untuk dapat memiliki hunian yang layak dan kembali membangun harapan untuk terus melanjutkan hidup.